Eksplorasi Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional



Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

 

Jawaban:

Bapak Eling menghadapi situasi di mana salah satu muridnya, Diana, menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain selama sedang diberi tugas kelompok di mata pelajaran PPKN. Bapak Eling kemudian mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi dan mengejutkan, yang membuat seluruh kelas terkejut, termasuk Diana yang tampak malu dan terkejut dengan respon yang diberikan oleh Bapak Eling.

Sebagai pendidik, Bapak Eling sebaiknya dapat merespon situasi tersebut dengan menggunakan kompetensi sosial dan emosional yang mencakup kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness).

Bapak Eling sebaiknya mengambil waktu sejenak untuk mengamati dan memahami perasaan dan pikiran yang muncul dalam dirinya ketika melihat Diana menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Kemudian, ia dapat memilih untuk merespon dengan cara yang lebih tenang dan bijaksana, tanpa mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi yang dapat membuat Diana dan kelas terkejut.

Merespon situasi tersebut dengan kesadaran penuh dapat membantu Bapak Eling untuk lebih memahami perasaan dan pikiran yang muncul dalam dirinya dan dapat mengontrol respon yang keluar sehingga dapat memberikan respon yang lebih baik dan bijaksana. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif, aman, dan mendukung bagi seluruh murid.

Selain itu, merespon situasi dengan kesadaran penuh juga dapat membantu Bapak Eling untuk memahami lebih baik tentang kebutuhan dan motivasi di balik perilaku Diana, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan konstruktif untuk membantu Diana memahami dan mengubah perilakunya.

 

Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.


Pertanyaan diskusi:

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
  2. Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda
Jawaban:

 Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah terlalu banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas, sehingga membuatnya lupa menyelesaikan tugas-tugas yang penting, seperti menyiapkan rubrik pembelajaran dan mengirimkan proposal acara ke kepala sekolah.

Bapak Eling dapat merespon situasi tersebut dengan menggunakan kompetensi KSE manajemen diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness). Dalam hal ini, Bapak Eling dapat mengembangkan kesadaran diri terhadap stres dan tekanan yang sedang dialaminya, serta memperhatikan prioritas tugas-tugas yang harus diselesaikan. Bapak Eling juga dapat meningkatkan kemampuan untuk mengatur waktu dengan lebih efektif, serta belajar untuk menunda tugas yang tidak penting untuk sementara waktu, guna menyelesaikan tugas-tugas yang lebih penting terlebih dahulu.

Dengan demikian, Bapak Eling dapat merespon situasi tersebut dengan lebih efektif, sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas yang penting dan mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pekerjaannya sebagai guru dan anggota panitia acara sekolah.


Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.


Pertanyaan refleksi.
  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

 

Jawaban:

Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah seorang murid atlet yang tidak mengumpulkan tugas karena merasa lelah dan mengantuk karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan, dan meminta keringanan atau kesempatan untuk mengumpulkan tugas saat jam pulang sekolah. Namun, Bapak Eling memutuskan untuk tidak menerima permintaan murid tersebut dan memberikan konsekuensi berupa nilai tugas yang tidak didapatkan.

Dalam merespon situasi tersebut dengan kompetensi KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh, Bapak Eling dapat mempraktikkan empat prinsip utama KSE yaitu memperhatikan, mengenali, menerima, dan bertindak. Pertama, Bapak Eling dapat memperhatikan kondisi murid atlet tersebut dan mengenali bahwa kelelahan dan kantuk yang dirasakan dapat mempengaruhi performanya di dalam kelas. Kedua, Bapak Eling dapat menerima bahwa sebagai seorang atlet, murid tersebut harus menghadapi konsekuensi dari pilihannya dan juga mengakui bahwa kinerja di dalam kelas tetap menjadi tanggung jawabnya. Ketiga, Bapak Eling dapat bertindak dengan memberikan opsi dan solusi yang dapat membantu murid atlet untuk mengatasi kelelahan dan kantuk, seperti memberikan jeda atau waktu tambahan untuk mengerjakan tugas di luar jam pelajaran, atau membicarakan dengan pelatihnya tentang latihan yang terlalu berat. Hal ini dapat membantu murid atlet untuk tetap fokus pada akademik dan olahraga. 

 

Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

Pertanyaan diskusi.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Jawaban:

 Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah harus menghadapi revisi proposal acara perayaan ulang tahun sekolah yang harus disesuaikan dengan pengarahan kepala sekolah, namun Bapak Eling merasa kesulitan untuk melakukannya karena khawatir hal tersebut akan menghambat tugas-tugasnya yang lain.

Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness), Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan memperluas perspektif dan memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain di sekitarnya, termasuk anggota panitia. Bapak Eling dapat mencoba untuk berbicara dengan kepala sekolah dan memahami dengan baik pengarahan dan kebutuhan beliau, serta mengkoordinasikan kembali dengan anggota panitia secara bijak dan efektif agar proposal dapat direvisi dengan baik tanpa mengganggu tugas-tugas lainnya. Bapak Eling dapat pula mempertimbangkan untuk meminta bantuan atau dukungan dari anggota panitia lainnya agar tugas-tugasnya dapat diselesaikan dengan baik dan tidak terlalu terbebani. Dengan cara ini, Bapak Eling dapat menunjukkan keterampilan berelasi yang efektif dan mampu mengatasi situasi dengan lebih baik.



Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya,  setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.


Pertanyaan diskusi.

  1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
  2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana  Bapak Eling  dapat  merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda

 

 Jawaban:

  Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah harus menghadapi revisi proposal acara perayaan ulang tahun sekolah yang harus disesuaikan dengan pengarahan kepala sekolah, namun Bapak Eling merasa kesulitan untuk melakukannya karena khawatir hal tersebut akan menghambat tugas-tugasnya yang lain.

Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness), Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan memperluas perspektif dan memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain di sekitarnya, termasuk anggota panitia. Bapak Eling dapat mencoba untuk berbicara dengan kepala sekolah dan memahami dengan baik pengarahan dan kebutuhan beliau, serta mengkoordinasikan kembali dengan anggota panitia secara bijak dan efektif agar proposal dapat direvisi dengan baik tanpa mengganggu tugas-tugas lainnya. Bapak Eling dapat pula mempertimbangkan untuk meminta bantuan atau dukungan dari anggota panitia lainnya agar tugas-tugasnya dapat diselesaikan dengan baik dan tidak terlalu terbebani. Dengan cara ini, Bapak Eling dapat menunjukkan keterampilan berelasi yang efektif dan mampu mengatasi situasi dengan lebih baik.


 

Post a Comment

0 Comments